Gaji dan Posisi PT Indosat Ooredoo Hutchison

Bayangkan sebuah dunia di mana setiap sudut negeri terhubung, di mana ide-ide mengalir bebas, dan peluang digital membuka pintu bagi jutaan impian. Inilah visi yang diusung PT Indosat Ooredoo Hutchison, raksasa telekomunikasi yang tengah mengukir babak baru dalam sejarah digital Indonesia. Dengan perpaduan inovasi teknologi, semangat kolaborasi, dan komitmen untuk memberdayakan masyarakat, perusahaan ini tidak hanya menyediakan jaringan, tetapi juga menyalakan harapan untuk masa depan yang lebih terhubung dan inklusif. Dalam artikel ini, kami mengajak Anda menyelami perjalanan inspiratif Indosat Ooredoo Hutchison—dari tonggak sejarah hingga ambisi besar mereka dalam membentuk lanskap digital Indonesia. Bersiaplah untuk terpukau oleh kisah bagaimana sebuah perusahaan mampu mengubah cara kita terhubung dengan dunia!

Read More

Sejarah Perusahaan PT Indosat Ooredoo Hutchison

PT Indosat, yang kini dikenal sebagai PT Indosat Ooredoo Hutchison, memulai perjalanannya pada tanggal 10 November 1967 sebagai salah satu perusahaan penanaman modal asing (PMA) pertama di indonesia. Didirikan dengan nama Indonesian Satellite Corporation, Indosat awalnya fokus menyediakan layanan telekomunikasi internasional melalui satelit Intelsat, bekerja sama dengan International Telephone & Telegraph (ITT) dari Amerika Serikat. Pada masa itu, pemerintah Indonesia ingin mengadopsi teknologi komunikasi satelit, namun terkendala biaya, sehingga membuka peluang bagi sektor swasta untuk mengembangkan infrastruktur telekomunikasi. Langkah ini menandai Indosat sebagai pionir dalam membawa konektivitas global ke Indonesia.

Pada tahun 1980, pemerintah Indonesia mengakuisisi seluruh saham Indosat, menjadikannya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendukung program satelit Orde Baru. Keputusan ini sempat menuai resistensi karena kekhawatiran akan dampaknya terhadap investasi asing, namun Indosat tetap berkembang sebagai tulang punggung telekomunikasi nasional. Pada 1994, Indosat menjadi perusahaan publik dengan melantai di Bursa Efek Indonesia dan New York Stock Exchange, mengumpulkan dana IPO sebesar Rp 724,85 miliar melalui penawaran 35% sahamnya.

Transformasi dan Ekspansi: Dari Satelit ke Seluler

Memasuki era 1990-an, Indosat mulai memperluas cakupan bisnisnya. Pada 1994, bersama Telkomsel, Indosat mendirikan perusahaan patungan yang menjadi operator seluler pertama di Indonesia. Namun, kerja sama ini berakhir, dan Telkomsel menjadi entitas terpisah. Sebagai respons, Indosat mengakuisisi PT Satelindo dan mendirikan PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) pada 2003, memperkenalkan layanan GPRS dan multimedia yang menjadi cikal bakal merek IM3 yang ikonik. Langkah ini menandai masuknya Indosat ke pasar telekomunikasi seluler yang sedang berkembang pesat.

Pada 2002, pemerintah mulai mendivestasi sahamnya di Indosat. Pada Mei 2002, 8,1% saham dilepas seharga Rp 1,1 triliun, diikuti oleh penjualan 41,94% saham pada Desember 2002 kepada Singapore Technologies Telemedia (STT) seharga Rp 5,62 triliun. Divestasi ini menandai perubahan signifikan dalam struktur kepemilikan perusahaan. Pada 2008, Ooredoo, perusahaan telekomunikasi asal Qatar, menjadi pemegang saham mayoritas, membawa perspektif global baru ke dalam strategi Indosat. Pada 2015, perusahaan resmi berganti nama dagang menjadi Indosat Ooredoo, mencerminkan identitas baru di bawah naungan Ooredoo.

Tantangan dan Inovasi PT Indosat Ooredoo Hutchison

Memasuki dekade 2010-an, Indosat menghadapi berbagai tantangan, termasuk penurunan jumlah pelanggan dari 110 juta menjadi 58 juta pada 2017-2018 akibat kebijakan wajib registrasi SIM card, serta “perang tarif” yang menggerus pendapatan. Pada 2018, perusahaan mencatat kerugian sebesar Rp 2,4 triliun. Untuk mengatasi tantangan ini, Indosat berupaya diversifikasi dengan menjajal bisnis baru seperti layanan hosting dan penyediaan perangkat komputer. Namun, upaya ini kurang berhasil, dan pada 2020, Indosat memutuskan untuk keluar dari bisnis satelit setelah gagal meluncurkan Satelit Nusantara Dua, menjual 43,48% saham PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera kepada PT Pasifik Satelit Nusantara.

Pada 2014, Indosat meluncurkan layanan 4G di frekuensi 900 MHz dengan kecepatan hingga 42 Mbit/s, dimulai dari kota-kota besar dan berencana ekspansi ke daerah pedesaan. Pada 2016, Indosat menjalin kemitraan dengan Spotify, menjadi operator pertama di Indonesia yang menawarkan layanan streaming musik ini. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Indosat untuk tetap relevan di tengah persaingan ketat industri telekomunikasi.

Visi dan Misi PT Indosat Ooredoo Hutchison: Menyala untuk Masa Depan Digital Indonesia

Bayangkan sebuah Indonesia di mana setiap orang, dari kota metropolitan hingga pelosok desa, terhubung tanpa batas, memiliki akses ke peluang digital, dan bisa mewujudkan mimpinya melalui teknologi. Ini bukan sekadar angan—ini adalah visi besar PT Indosat Ooredoo Hutchison, raksasa telekomunikasi yang lahir dari penggabungan dua kekuatan, Indosat dan Hutchison 3 Indonesia. Dengan semangat untuk menjadi pelopor transformasi digital, perusahaan ini memiliki visi dan misi yang tak hanya ambisius, tetapi juga penuh makna untuk membawa Indonesia ke panggung global. Mari kita selami bagaimana visi dan misi mereka menjadi kompas untuk menghubungkan jutaan orang dan membentuk masa depan digital yang inklusif!

Visi: Menjadi Perusahaan Telekomunikasi Digital Paling Disukai di Indonesia

PT Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) memiliki visi yang jelas dan berani: menjadi Perusahaan Telekomunikasi Digital Paling Disukai di Indonesia. Kata “paling disukai” di sini bukan sekadar jargon pemasaran—ini adalah janji untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan, baik itu pengguna IM3 yang setia, pelanggan internet rumah Indosat HiFi, maupun bisnis yang mengandalkan solusi korporat mereka. Visi ini mencerminkan ambisi IOH untuk tidak hanya menjadi yang terbesar, tetapi juga yang paling dicintai, dengan fokus pada kepuasan pelanggan, inovasi teknologi, dan dampak sosial yang nyata.

Apa artinya menjadi “paling disukai” di era digital? Bagi IOH, ini berarti membangun ekosistem digital yang andal, cepat, dan mudah diakses oleh semua kalangan. Dari jaringan 5G yang memungkinkan streaming tanpa buffering hingga solusi IoT (Internet of Things) yang membantu bisnis berinovasi, IOH ingin menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia. Mereka bermimpi menjadikan teknologi sebagai jembatan yang menghubungkan orang, komunitas, dan peluang—tak peduli di mana mereka berada, dari Sabang sampai Merauke.

Misi: Memberdayakan Indonesia melalui Transformasi Digital

Untuk mewujudkan visi tersebut, Indosat Ooredoo Hutchison menjalankan misi yang terdiri dari beberapa pilar utama yang mencerminkan komitmen mereka untuk memberdayakan Indonesia melalui teknologi digital. Misi mereka dirancang untuk menciptakan dampak nyata, bukan hanya di pasar, tetapi juga di hati masyarakat. Berikut adalah inti dari misi mereka, yang disampaikan dengan cara yang relevan dan menginspirasi:

  • Menyediakan Konektivitas Kelas Dunia: IOH berkomitmen untuk menghadirkan jaringan telekomunikasi terbaik, mulai dari 4G yang sudah menjangkau pelosok hingga 5G yang membuka pintu ke teknologi masa depan. Setelah merger pada 2022, mereka telah mengintegrasikan lebih dari 50.000 site jaringan untuk memastikan sinyal kuat dan internet cepat di seluruh Indonesia. Bayangkan seorang pelajar di desa terpencil bisa mengakses pelajaran online atau seorang pengusaha kecil di pulau terluar bisa menjual produknya secara global—ini adalah dampak nyata dari konektivitas yang IOH kejar.
  • Mendorong Inovasi Digital: IOH tak hanya puas menjadi penyedia jaringan. Mereka ingin menjadi pelopor inovasi dengan menghadirkan solusi seperti Internet of Things (IoT), layanan cloud, dan pusat data. Salah satu langkah besar adalah kemitraan mereka dengan NVIDIA untuk mengembangkan pusat data berbasis AI di Indonesia. Misi ini menunjukkan bahwa IOH tak hanya mengikuti tren teknologi, tetapi juga ingin memimpinnya, menciptakan ekosistem digital yang mendukung startup, UMKM, dan korporasi untuk bersaing di panggung global.
  • Memberdayakan Masyarakat melalui Inklusi Digital: Teknologi tanpa dampak sosial hanyalah alat kosong. Oleh karena itu, IOH menjadikan inklusi digital sebagai salah satu pilar misi mereka. Melalui program seperti Indosat Ooredoo Digital Camp (IDCamp), mereka melatih ribuan anak muda, termasuk penyandang disabilitas, untuk menguasai keterampilan digital seperti coding dan data analytics. Pada 2024, kolaborasi dengan BPPTIK dan Cisco melahirkan program Generasi Terkoneksi (GenSi), yang membawa pelatihan digital ke daerah pedesaan. Misi ini menegaskan bahwa IOH ingin teknologi menjadi hak semua orang, bukan hanya privilege segelintir orang.

Gaji dan Posisi PT Indosat Ooredoo Hutchison

No. Posisi Kisaran Gaji (per bulan)
1 Operator Produksi: Rp 4.000.000 – Rp 8.000.000
2 Operator Forklift: Rp 5.000.000 – Rp 6.000.000
3 Quality Control Operator: Rp 4.500.000 – Rp 7.000.000
4 Staff Administrasi: Rp 4.000.000 – Rp 11.000.000
5 Staff Marketing/Sales: Rp 7.000.000 – Rp 11.000.000
6 Supervisor Produksi: Rp 8.000.000 – Rp 18.000.000
7 Manajer (Operasional/Marketing/Keuangan) Rp 15.000.000 – Rp 30.000.000
8 Engineer (Core Engineer/Technical) Rp 7.000.000 – Rp 15.000.000
9 Senior Auditor Rp 10.000.000 – Rp 20.000.000
10 Management Trainee: Rp 5.800.000 – Rp 15.000.000

Kesimpulan

PT Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) adalah raksasa telekomunikasi yang lahir dari merger bersejarah antara Indosat dan Hutchison 3 Indonesia pada 2022, menjadikannya operator seluler terbesar kedua di Indonesia dengan lebih dari 100 juta pelanggan. Dari awal sebagai penyedia layanan satelit pada 1967 hingga menjadi pelopor jaringan 5G dan solusi digital seperti IoT dan pusat data, IOH telah menunjukkan ketangguhan dan inovasi dalam menghadapi tantangan industri. Dengan visi menjadi “Perusahaan Telekomunikasi Digital Paling Disukai di Indonesia” dan misi memberdayakan masyarakat melalui konektivitas, inovasi, dan inklusi digital, IOH tidak hanya menghubungkan orang, tetapi juga membuka peluang bagi UMKM, pelajar, dan komunitas di seluruh negeri. Program CSR seperti IDCamp dan GenSi, serta kemitraan strategis dengan NVIDIA, memperkuat komitmen mereka terhadap pendidikan dan keberlanjutan. Menawarkan gaji kompetitif (Rp 2,4 juta hingga Rp 73,5 juta per bulan) dan beragam posisi dari teknisi hingga manajerial, IOH adalah tempat bagi talenta yang ingin berkontribusi pada masa depan digital. Dengan semangat “Bersatu untuk Indonesia,” IOH terus memimpin, menghubungkan mimpi, dan membentuk Indonesia yang lebih terhubung dan berdaya.

Related posts